De Java Nacht Express: Perjalanan Kereta Cepat Malam di Masa Kolonial

Sedang Trending

De Java Nacht Express: Perjalanan Kereta Cepat Malam di Masa Kolonial

Dalam sejarah perkeretaapian Indonesia, nama-nama KA seperti KA Taksaka, KA Argo Bromo, dan KA Argo Wilis seringkali menjadi identitas kereta cepat atau express. Namun, jauh sebelumnya, pada masa kolonial Belanda, Indonesia telah memiliki kereta express yang juga dikenal sebagai "Java Nacht Express". Berbeda dari sekadar kereta express biasa, Java Nacht Express merupakan simbol kemewahan dengan fasilitas kamar tidur, yang layak disebut sebagai sleeper train.

Java Nacht Express melayani perjalanan malam hari dengan rute Jakarta – Cirebon – Surabaya. Diluncurkan pada 1 November 1936, kereta ini menyusul pembukaan jalur kereta Jakarta – Surabaya pada tahun 1894 oleh Staatsspoorwegen. Perjalanan dari Jakarta ke Surabaya dan sebaliknya yang sebelumnya memakan waktu 32,5 jam, kini dapat ditempuh dalam 13,5 jam berkat layanan kereta ekspres malam ini.

Salah satu ciri khas Java Nacht Express adalah gerbong mewah dengan nomor seri SS9000, yang dibeli oleh perusahaan kereta api Staats Spoorwegen pada tahun 1938 dari pabrik Beynes di Belanda. Gerbong ini dilengkapi dengan fasilitas tempat tidur dan sistem penyejuk udara, serta bogie yang dirancang untuk melaju pada kecepatan tinggi. Lokomotif penariknya, C28 produksi Henschel Kassel, Jerman, dinobatkan sebagai lokomotif tercepat dunia untuk tipe Narrow gauge dengan kecepatan mencapai 110 km per jam. Pada saat itu rutenya meliputi Jakarta – Bandung, Jakarta – Surabaya, dan Surabaya – Jakarta. Selain itu kehandalannya terbukti karena lokomotif ini dapat melaju dengan kecepatan yang sama pada dua arah. Lokomotif lain yang juga pernah menarik Java Nacht Express adalah C53 buatan Werkspoor, N.V, Belanda. Lokomotif uap ini dapat melesat hingga kecepatan maksimum 90 km per jam.

Meskipun begitu, sejarah kemegahan Java Nacht Express tidak berhenti di sana. Gerbong SS9000, yang sekarang dikenal sebagai Kereta Djoko Kendil, masih diingat oleh pecinta kereta api di Indonesia. Meskipun usianya telah tua, gerbong-gerbong ini masih tetap bertahan, meskipun turun kelas menjadi kereta penumpang kelas ekonomi dan penolong. Djoko Kendil terdiri dari 2 gerbong, dan Di usia yang semakin tua, kereta-kereta seri SS9000 mulai terpinggirkan dan turun kelas menjadi kereta penumpang kelas ekonomi dan kereta penolong. Sebagai kereta penumpang kelas ekonomi dan kereta penolong, SS9000 mendapat nomer baru yaitu IW 3821 dan IW 38221. Kereta IW 38212 merupakan bekas kereta penumpang K3 38201 sedangkan kereta IW 38221 merupakan bekas kereta penolong NRU 38201.

Beruntungnya, sebagian dari gerbong SS9000 berhasil direstorasi oleh Balai Yasa Surabaya Gubeng dan kini dioperasikan sebagai kereta wisata. Bahkan, pada 28 April 2009, Kereta Djoko Kendil memperoleh kehormatan membawa Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, beserta beberapa menteri, dari Stasiun Tanjung Priok ke Stasiun Pasar Senen.

Sejarah Java Nacht Express dan keberadaan Kereta Djoko Kendil tidak hanya mencerminkan perkembangan perkeretaapian di Indonesia tetapi juga menggambarkan warisan budaya dan keindahan arsitektur serta desain kereta pada masa lalu. Melalui upaya restorasi dan pelestarian, kita dapat terus menghargai dan mengenang warisan berharga ini bagi generasi mendatang.

Posting Komentar

Mohon gunakan bahasa yang baik dan sopan dalam berkomunikasi. Terima kasih atas kritik dan saran yang diberikan!

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak