Buat apa batu di rel kereta api? Jadi batu yang dimaksud adalah batu pemberat atau dalam bahasa lokalnya disebut kricak atau batu ballast. Fungsi batu ballast ini adalah untuk menyalurkan tegangan/beban kereta, mengalirkan air dan mencegah tumbuhnya tanaman di sekitar badan rel. Namun tidak semua rel wajib menggunakan pemberat.
|
Batu Ballast pada rel kereta api |
Contohnya adalah seperti MRT Jakarta yang jaringan rel kereta apinya tidak menggunakan pemberat, yang biasa disebut Slab Track atau Ballastless. Fungsi pemberat pada jalur non pemberat telah digantikan oleh komponen struktur lintasan, misalnya terowongan, jembatan, maupun beton cor.
|
Ballastless pada rel kereta MRT |
Penggunaan kerikil untuk rel mempunyai beberapa tujuan, yang paling jelas adalah untuk membentuk bagian dari struktur penyangga rel dan menambah tinggi permukaan rel agar tidak terlalu rata atau sama dengan tinggi permukaan tanah. Seiring berjalannya waktu, beton bisa retak akibat getaran kereta api yang melintas. Namun, berbeda dengan kerikil yang tidak bisa retak ketika bergetar, ballast hanya bergerak ataupun bergetar sedikit. Mungkin analoginya seperti menjatuhkan gelas kaca, gelas yang dijatuhkan ke bawah akan pecah menjadi beberapa bagian, namun jika pecahan kaca yang dijatuhkan, kemungkinan besar pecahan tersebut tidak akan pecah. Semakin kecil pecahan kacanya, maka semakin kecil pula kemungkinannya pecah dua kali jika terjatuh. Hal yang sama berlaku untuk batu ballast, karena kecil dan tidak saling menempel sehingga tidak dapat retak hanya dengan getaran rel, kecuali jika dihancurkan oleh roda kereta api.
|
Struktur Jalan Kereta Api |
Selanjutnya melindungi rel dari tumbuhan liar, karena disebut juga tumbuhan liar, yang dapat tumbuh dimana saja. Selama rel kereta api masih digunakan secara rutin, sangat sedikit tumbuhan liar yang tumbuh seperti gambar diatas ini. Kerikil dapat menghambat pertumbuhan tanaman liar. Namun jika relnya tidak digunakan dan tidak dirawat selama bertahun-tahun, maka rerumputan pun akan tumbuh merajalela.
|
Gambar rel kereta api dipenuhi rerumputan liar |
Fungsi utama kerikil pada rel kereta api adalah sebagai pemberat. Dengan lapisan kerikil ini, lintasan bisa tetap stabil. Sehingga kereta api yang melaju bisa berjalan dengan lancar. Lapisan kerikil ini juga berfungsi sebagai peredam getaran (shockbreaker) yang terjadi saat kereta api melintas. Dengan begitu, guncangan yang terjadi saat kereta melintas bisa berkurang, relnya tidak cepat rusak dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama.
|
Rel Kereta Api longsor akibat hujan |
Fungsi selanjutnya adalah menahan dan memperlancar aliran air saat hujan. Fungsi ini berperan untuk mencegah erosi tanah atau pengikisan tanah di sekitar rel. Jika hal ini terjadi maka dapat menimbulkan kecelakaan serius pada saat kereta melintas, seperti kereta tergelincir dan kecelakaan lainnya.
|
PLH KA Malabar akibat tanah Longsor, 2014 |
Rerumputan yang tumbuh di sekitar rel secara langsung atau tidak langsung dapat menyebabkan gemburnya tanah di bawahnya. Hal ini tentunya bisa berbahaya karena jika hujan turun yang sangat lebat lalu yang terjadi pada tanah di bawah rel tidak stabil dan dapat membahayakan perjalanan kereta api, yaitu berupa tanah yang longsor saat dilintasi kereta api yang beratnya berton-ton.