Ketika dua lokomotif legendaris BB 301 41 dan BB 301 24 yang sedang beristirahat di dipo lokomotif Cianjur. Foto: Andreva Rahmawan Hidayat, 2010 |
Lokomotif BB301 merupakan salah satu ikon dalam sejarah perkeretaapian Indonesia. Dibuat oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero), lokomotif ini adalah produk dari kolaborasi antara pabrik Fried Krupp dan Krauss-Maffei di Jerman Barat. Saat masih bernama Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA), KAI memesan lokomotif ini, yang pertama kali mulai berdinas pada tahun 1964. Lokomotif ini dapat berjalan dengan kecepatan maksimum 120 km/jam. Mengusung tenaga mesin sebesar 1.010 kW (1.350 hp), dengan bobot mencapai 52 ton, lokomotif ini menjadi pilihan utama untuk menarik kereta penumpang maupun barang. Kecepatannya yang mencapai 120 km/jam membuatnya sangat cocok untuk berbagai layanan kereta api di Indonesia.
BB301 memiliki desain yang mirip dengan saudaranya, Lokomotif BB304, dengan perbedaan detail pada kaca pintu masuk kabin masinis dan jaring radiator. Lokomotif ini didatangkan oleh PNKA (Perusahaan Negara Kereta Api) sebanyak 10 unit pada tahun 1964, 35 unit pada tahun 1965 dan 5 unit pada tahun 1970, sehingga total berjumlah 50 unit BB301 yang beroperasi, dengan sebagian besar berdinas di Pulau Jawa, menghubungkan berbagai kota penting seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Yogyakarta. Lokomotif BB301 dapat digunakan untuk menarik kereta penumpang atau gerbong barang baik untuk jarak pendek maupun jarak jauh. Tahun 1964 – 1995 merupakan era keemasan lokomotif ini karena saat itu lokomotif BB301 digunakan untuk menarik kereta express. Kereta express yang pernah ditarik BB301 antara lain:
- Parahyangan (Jakarta – Bandung),
- Bintang Senja (Surabaya – Solo – Semarang – Jakarta),
- Jaya (Surabaya – Cepu – Semarang – Jakarta),
- Bandung Express (Surabaya – Yogyakarta – Bandung) dan
- Bima (Surabaya – Yogyakarta – Jakarta).
- Purbaya (Purwokerto – Yogyakarta – Surabaya),
- Tumapel (Surabaya – Sidoarjo – Malang) dan
- Sri Tanjung (Yogyakarta – Surabaya – Jember).
Lokomotif BB301 menjadi penarik utama untuk berbagai kereta penumpang di jalan rel utama di pulau Jawa baik di lintas utara (Jakarta – Cirebon – Semarang – Surabaya) maupun lintas selatan (Jakarta – Bandung – Yogyakarta – Surabaya) sehingga lokomotif BB301 menjadi icon perkeretaapian Indonesia pada tahun 1970 – 1980. Lokomotif BB301 juga dapat dijumpai di Sumatra Utara. Lokomotif BB301 digunakan untuk menarik gerbong tangki (ketel) berisi bahan bakar minyak atau minyak sawit pada rute Medan – Rantauprapat. Perkembangan teknologi membawa perubahan pada BB301. Mulai dari penggunaan motor Maybach Mercedes-Benz pada awal pembuatannya hingga penggantian dengan motor MTU-MD 12V 538 TB10 pada tahun 1970. Bahkan, pada periode 1984-1988, beberapa unit BB301 menjalani repowering untuk meningkatkan performa dan umur pakainya.
Lokomotif BB301 37 Saat berdinas Kereta termewah saat itu, KA Bima |
Sebutan "roti tawar" untuk lokomotif BB301 juga muncul karena kemiripan bentuk muka lokomotif tersebut dengan roti tawar yang berbentuk kotak mengerucut keatas dan sederhana. Meskipun terkesan lucu, sebutan tersebut menjadi populer di kalangan penggemar kereta api dan sering digunakan secara santai dalam percakapan tentang lokomotif BB301 ini. Keunikan ini menambah warna dalam budaya kereta api, menunjukkan bagaimana kreativitas bisa mewarnai bahkan dalam hal-hal yang sederhana seperti sebutan untuk lokomotif.
Lokomotif BB301 memiliki berat 52 ton dan memiliki gandar tipe BB artinya memiliki 2 bogie yang masing-masing bogienya terdapat 2 roda penggerak sehingga lokomotif ini dapat melewati jalan rel tipe ringan (R25 atau R33). Pada tahun 1984 dan 1998, dilakukan repowering terhadap sebagian lokomotif BB301. Tujuan repowering adalah untuk mengembalikan kinerja lokomotif seperti kondisi awal/baru dan memperpanjang masa pakai lokomotif. Karena keterbatasan suku cadang dan usia yang semakin tua, dari 50 unit lokomotif BB301, saat ini hanya tersisa 15 unit lokomotif BB301 yang masih siap operasi.
Namun, seiring dengan kedatangan lokomotif baru seperti CC201, CC203, dan CC206, peran BB301 perlahan-lahan tergantikan. Kebijakan pengadaan lokomotif baru oleh KAI membuatnya semakin tersingkir dari layanan utama, menjadi penarik untuk perjalanan jarak dekat, barang, maupun hanya sebagai pelangsir. Pada tahun 2018, hanya satu unit BB301 yang masih berdinas, yakni BB 301 25 milik Depo Lokomotif Madiun. Namun, penggunaannya terbatas pada tugas langsir dan memerlukan asistensi jika akan melakukan perjalanan jauh. Lokomotif ini juga dijadwalkan untuk siaga banjir di Depo Lokomotif Semarang Poncol. Meskipun telah mengalami masa kejayaan dan kemudian meredup, BB301 tetap menjadi bagian penting dalam sejarah perkeretaapian Indonesia.
Label
Lokomotif