Lokomotif CC202 adalah salah satu lokomotif yang diproduksi oleh EMD atau Electro-Motive Diesel Inc. dengan nomor seri EMD G26MC-2U asal Kanada. Lokomotif ini sudah puluhan tahun menjadi tulang punggung dalam industri kereta api pengangkut batu bara di Indonesia. Karena lokomotif ini memiliki berat mencapai 108 ton sehingga dikhususkan berdinas di tanah Sumatera, tidak cocok untuk berdinas di Tanah Jawa karena bobot yang dimilikinya. Disusun dalam konfigurasi gandar Co'Co' dimana terdapat tiga poros dengan dua roda, yang semua porosnya diberi tenaga. Konfigurasi ini memberikan traksi yang baik dan cocok untuk kereta barang berat. Ditenagai oleh mesin Roots Blower/ Supercharger EMD 16-645E, lokomotif CC202 menghasilkan daya sebesar 1.680 kW atau setara dengan 2.250 hp yang diteruskan ke generator sejumlah 2.000 hp, sehingga lokomotif ini dijuluki sebagai si Badak Sumatera karena memiliki tenaga yang begitu besar.
Bermesin 16 silinder, menariknya CC202 adalah satu-satunya lokomotif di Indonesia dengan mesin 16 silinder atau V16. Keunggulannya tidak hanya pada mesin saja, tetapi juga pada penggunaan supercharger alih-alih turbocharger yang memberikan performa baik pada mesin putaran rendah. Menggunakan sepur sempit 1067 mm yang normal digunakan di Indonesia. Sebelum kehadiran lokomotif CC205 bermesin 2 tak di Indonesia, lokomotif CC202 menjadi lokomotif bermesin 2 tak yang tiba lebih dulu. Lokomotif CC202 ini ternyata memiliki kesamaan dengan lokomotif di Amerika Serikat, yaitu EMD SD38 dan EMD SD38 Das 2. Bermesin dua tak seperti kedua lokomotif Amerika tersebut namun CC202 memiliki daya yang lebih besar.
|
Pada awal tahun 2000-an, PT.KA melakukan ujicoba memperpanjang rangkaian KA Babaranjang yang semula 60 Gerbong menjadi 120 Gerbong menggunakan 4 unit CC202. Walau akhirnya Ujicoba tersebut tidak dilanjutkan. |
Dipoduksi dimulai pada 1986, menjadikannya lokomotif paling muda dibandingkan kedua lokomotif Amerika tersebut. CC202 memiliki keunggulan di daya tariknya sehingga digunakan khusus untuk menarik rangkaian panjang angkutan emas hitam atau batubara, terutama KA Babaranjang yang hanya ada di Sumatera Selatan. Namun seringkali digunakan untuk angkutan KA Batu Bara swasta, Pulp, Ketel, ataupun angkutan Semen. Sesekali lokomotif ini menarik KA Penumpang. Lokomotif CC202 mampu dipacu hingga 80 km/jam tetapi hanya berlaku pada generasi pertama dan kedua saja, sedangkan generasi terakhir kecepatan maksimalnya mencapai 150 km/jam. Karena lokomotif ini dirancang untuk memiliki tenaga yang besar, maka kecepatan pun bernilai sebaliknya, saat ini kecepatan operasionalnya dibatasi hanya mencapai 70 km/jam.
|
KAI menghadirkan kembali livery lokomotif era 1953 - 1991 pada 3 unit Lokomotif seri CC 202. memperingati 35 tahun KA Babaranjang pada 1 Oktober 2021. Foto: Felic Hendrawan |
Dengan 48 unit lokomotif yang dipesan oleh PJKA ke EMD Kanada, pada tahun 1986 generasi pertama lokomotif CC202 tiba di Indonesia. Pada awalnya, rencana pengadaan CC202 hanya 33 unit lokomotif yang terbagi menjadi 15 lokomotif impor CBU dan 18 lokomotif impor CKD yang akan dirakit di Balai Yasa Lahat. Namun, realisasinya berbeda ketika sebanyak 30 unit CC202 berhasil dibeli dengan skema bantuan kredit dari Kanada senilai Rp. 77,4 Milyar. Dari jumlah tersebut, 15 unit tiba di Indonesia pada 1986, sementara 15 sisanya turun di Pelabuhan Panjang, Lampung pada Rabu, 31 Januari 1990. Perlu dicatat bahwa kredit dari Kanada tidak hanya digunakan untuk membeli lokomotif, tetapi juga untuk memperoleh suku cadang yang mendukung performa CC202.
|
Uniknya CC202, yang di atas Headlampnya terpasang seperti topi. Foto: Wiki |
Mesin EMD 16-645E pada CC202 diakui sebagai mesin yang handal, terbukti dengan masih beroperasinya 47 unit sejak 1986 hingga saat ini. Meskipun satu unit mengalami insiden pada tahun 2012, yakni CC 202 90 01. Hingga saat ini, lokomotif CC202 tetap menjadi tulang punggung kereta api di Indonesia yang khusus untuk menarik KA Babaranjang. Pada Maret 2021, semua lokomotif CC202 mengadopsi penomoran terbaru berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan PM No.54 Tahun 2016. Logo PT KAI versi 2020 kini menghiasi Livery RNB Perumka pada lokomotif ini, memberikan sentuhan modern pada penampilannya.
|
KA Babaranjang relasi Tanjung Enim Baru - Tarahan Foto: Adetiya Dwi Lesmana
|