MENBUDPAR Jero Wacik melepas kereta batik yang diluncurkan PT Kereta Api Indonesia di Stasiun Gambir, Jakarta (20/05/11) |
Batik tidak hanya tergambar di selendang ataupun kain, melainkan di kereta api. PT KAI bersama beberapa Kementrian telah meresmikan kereta makan dengan motif batik pada Minggu, 20 Mei 2011. Motif Singa Barong dan Langlang Jagad merupakan tema yang dipilih, diharapkan menjadi sarana galeri batik berjalan untuk memperkenalkan kepada masyarakat serta melestarikan kekayaan budaya Indonesia. Sebelumnya, PT KAI sudah pernah meluncurkan kereta bermotif batik di Daerah Operasi 2 Bandung. Kereta ini mendapat sertifikasi MURI pada 15 Februari 2011.
KA Argo Jati gunakan motif batik Kereta Kencana Singa Barong Keraton Kasepuhan Cirebon simbol persahabatan antar bangsa |
Direktur Utama PT KAI, Ignasius Johan, menyampaikan harapannya bahwa kereta ini dapat menjadi sarana galeri batik berjalan, memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menikmati dan mengenal batik. Motif batik Singa Barong di KA Argo Jati ini mencerminkan simbol persahabatan antar-bangsa. Harapannya, kereta api tersebut menjadi sarana transportasi yang dapat melayani semua kalangan dan memberi rasa aman, nyaman, menyenangkan, serta ramah lingkungan.
Kereta M1 Batik milik KA Argo Lawu |
Sementara motif Langlang Jagad pada KA Argo Lawu menggambarkan lima kekuatan hewan sakti, yaitu Garuda, Sancaka dan Taksaka, serta Sembrani dan Turangga. Garuda adalah hewan yang mampu terbang cepat dan berpenglihatan tajam. Sementara Sancaka dan Taksaka adalah ular naga yang sakti sehingga mampu menjaga keamanan penunggangnya. Sedangkan Sembrani dan Turangga adalah kuda bersayap yang bisa melaju cepat dalam berbagai cuaca.
Teknik penerapan motif batik ini menggunakan stiker yang dapat bertahan hingga satu tahun lebih, melibatkan unsur batik pada eksterior dan interior gerbong kereta. Argo Jati dan Argo Lawu, masing-masing melayani rute Jakarta-Cirebon PP dan Jakarta-Solo PP, menjadi pilihan transportasi yang tidak hanya nyaman dan aman, tetapi juga memberikan pengalaman seni budaya. Peluncuran kereta batik ini melibatkan tiga kementerian, yaitu Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Kementerian BUMN, dan Kementerian Perhubungan.
Menteri Negara BUMN, Mustafa Abubakar, menyebutkan langkah PT KAI sebagai upaya pelestarian budaya Indonesia, sementara Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik, menyoroti batik sebagai salah satu karya Indonesia yang diakui UNESCO. Sebagai bagian dari pelestarian budaya, Menteri Wacik memiliki visi untuk memperluas penggunaan batik dalam berbagai sektor, termasuk pesawat terbang. Ide tersebut mencerminkan komitmen dalam melestarikan batik sebagai warisan budaya yang bangga dan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia.