KA Bogowonto masuk Stasiun Bumiayu Foto: Dany Rahmana |
PT Kereta Api menunjukkan keseriusannya dalam meningkatkan kualitas layanan kepada pengguna dengan meluncurkan KA Ekonomi AC Bogowonto rute Stasiun Pasar Senen-Kutoarjo tujuh hari sebelum Idul Fitri 1431 H. "Kami berharap KA Ekonomi AC Bogowonto dapat meningkatkan kenyamanan penumpangnya, mengingat rencana penghapusan semua kereta api ekonomi pada tahun 2013," kata Mateta Rizalulhaq, Kepala Hubungan Masyarakat Daerah Operasi I PT Kereta Api. Meskipun demikian, PT Kereta Api tetap memperhatikan kebutuhan masyarakat dengan menawarkan harga yang terjangkau. "Harga tiketnya murah, hanya sedikit di atas harga tiket KA ekonomi. Jadi, masih terjangkau masyarakat kebanyakan," ungkap Mateta. Meskipun harga tiket terjangkau, KA Ekonomi AC Bogowonto menawarkan kelas yang lebih mewah dan elite dibandingkan dengan KA bisnis yang belum dilengkapi dengan AC.
Harga tiket KA Bogowonto adalah Rp 70.000 per penumpang, dengan penawaran harga khusus untuk anak-anak, pelajar, mahasiswa, anggota TNI/Polri, serta penumpang usia lanjut atau veteran. Selain itu, fasilitas yang ditawarkan KA Bogowonto juga lebih mewah dari KA Bisnis Sawunggalih, dengan harga tiket yang lebih terjangkau. Meskipun harganya sedikit lebih mahal dari KA Ekonomi Kutajaya, KA Bogowonto menawarkan kenyamanan dan fasilitas yang lebih baik. KA Ekonomi AC Bogowonto memiliki kapasitas tempat duduk yang lebih terbatas, sehingga penumpang dapat menikmati perjalanan dengan lebih nyaman dan terhindar dari gangguan pedagang asongan. Selain itu, KA Bogowonto hanya berhenti di 14 stasiun, tidak seperti KA ekonomi biasa yang berhenti di semua stasiun. Dari segi teknis, kereta api ini dirancang untuk kecepatan operasional 100 km/jam dan menggunakan generator berkekuatan 2 x 259 KVA. Untuk membuat kereta ini PT INKA menghabiskan dana sekitar Rp 38,3 miliar dengan harapan benar-benar bisa dimanfaatkan sepenuhnya untuk rakyat. Dana itu bersumber dari dana APBN tahun 2010.
Menhub juga menyoroti kondisi sarana perkeretaapian yang sudah tua dan membutuhkan peremajaan. Peremajaan tersebut tidak hanya untuk meningkatkan faktor keamanan dan keselamatan, tetapi juga faktor kenyamanan agar mutu pelayanan kepada pengguna jasa dapat ditingkatkan. Dalam konteks ini, partisipasi aktif masyarakat sangat diharapkan untuk menjaga dan merawat sarana perkeretaapian demi keberlangsungan dan ketahanan jangka panjang. Menhub juga menekankan pentingnya perawatan dan penggantian sarana yang sudah tidak layak guna menjaga kelancaran angkutan, terutama dalam rangka pelaksanaan angkutan Lebaran.
Direktorat Jenderal Perkeretaapian memastikan bahwa KA Bogowonto dibangun dengan standar tinggi dan menggunakan komponen lokal yang mengacu pada Standar Industri Indonesia (SII) dan Standar Nasional Indonesia (SNI). Rangkaian kereta ini dirancang untuk memiliki umur teknis hingga 25 tahun. Dalam pengoperasian perdana, KA Bogowonto berhasil mengangkut sekitar 85 persen dari total kapasitasnya, menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap layanan baru ini. Pola penyusunan tempat duduk yang berbeda dari kereta sebelumnya, dengan formasi 2-2, memberikan lebih banyak ruang bagi penumpang untuk bergerak di dalam kereta.
Dengan demikian, pengoperasian KA Bogowonto tidak hanya menjadi tonggak sejarah dalam peningkatan layanan transportasi kereta api, tetapi juga mencerminkan komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Harapannya, dengan perawatan yang baik dari pihak PT KA dan kerjasama dari penumpang, KA Bogowonto dapat tetap terjaga kualitasnya.
Label
Seputar KA