M1, sebuah kereta makan unik yang dibuat oleh VEB Gorlitz Wagonbau, Jerman Timur, memiliki sejarah yang menarik. Awalnya dikenal sebagai FW/AC-9014, M1 ini dulu menjadi bagian tak terpisahkan dari set mewah Bima Tidur. Keunikan dari kereta ini tidak hanya terletak pada perannya sebagai kereta makan, tetapi juga pada desainnya yang mencerminkan kualitas pabrikan Jerman.
Salah satu ciri khas yang mencolok adalah adanya ventilator setengah tabung yang terletak di atap M1. Fitur ini merupakan identitas dari pabrikan Jerman dan memberikan sentuhan unik pada kereta tersebut. Selama masa kepemilikannya oleh Depo Surabaya Pasar Turi, M1 menjadi sorotan dengan konfigurasi kaca yang tidak lazim dan tidak memiliki kembaran lainnya.
Perjalanan M1 tidak berhenti di situ. Setelah berpindah tangan menjadi milik Dipo Kereta Cirebon, M1 tetap menjaga keunikan dan keistimewaannya. Di bawah manajemen Cirebon, M1 dipercayakan untuk melayani rute Argo Jati/Tegal Bahari/Cirebon Ekspres. Peran penting M1 terlihat saat diluncurkannya perdana Tegal Bahari dari Tegal, di mana kereta ini bahkan mengenakan stiker batik biru yang cantik sebagai bagian dari perayaan.
Kereta Batik pada M1 0 67 01 Foto: Muhammad Fathy |
Namun, pada Perawatan Akhir tahun 2015, stiker batik dilepas dan bogienya diganti menjadi K5 NT-11, menyebabkan trainmarknya berubah menjadi D. Perubahan ini membuat M1 tidak lagi cocok digunakan oleh Argo Jati, dan akhirnya diambil alih oleh Tegal Bahari/Cirebon Ekspres. Dalam perjalanan kereta api Tegal Bahari, penumpang akan disuguhkan dengan beragam ornamen batik yang menghiasi kereta. Salah satunya adalah lukisan-lukisan yang dipajang di dinding, memberikan sentuhan seni dan budaya Tegal yang khas. Dengan keindahan ornamen tersebut, pengalaman perjalanan pun semakin memikat dan berkesan bagi para penumpang.
M1 tetap memiliki daya tariknya sendiri. Interior kereta yang dirancang layaknya sebuah kafe, lengkap dengan meja yang diapit oleh sofa pendek, memberikan pengalaman yang unik bagi para penumpangnya. Namun, seperti semua hal, ada akhir untuk setiap cerita. M1 akhirnya pensiun dan dibiarkan beristirahat setelah bertahun-tahun setia melayani. Meskipun telah purna tugas, jejak keberadaannya akan tetap dikenang sebagai bagian tak terpisahkan dari sejarah perkeretaapian Indonesia.
Credit Foto: semboyan35.com